• Beranda
  • Covid 19
  • Bahaya MIS-C, Peradangan Organ Vital pada Anak Akibat Covid-19

Bahaya MIS-C, Peradangan Organ Vital pada Anak Akibat Covid-19

Bahaya MIS-C, Peradangan Organ Vital pada Anak Akibat Covid-19

Bagikan :


Selama ini, virus Covid-19 sering dianggap berbahaya bagi kaum lansia terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta. Namun sebenarnya, efek infeksi virus Covid-19 juga tidak kalah berbahaya bagi kelompok anak-anak. Para ahli mengingatkan bahwa anak-anak memiliki risiko mengalami Multisystem Inflammatory Syndrom in Children (MIS-C) atau sindrom inflamasi multisistem pada anak yang terinfeksi Covid-19. 

Apa itu sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) pada anak?

Dilansir dari Hopkins Medicine, sindrom inflamasi multisistem atau MIS-C pada anak akibat Covid-19 pertama kali diketahui pada April 2020 di Amerika Serikat dan Inggris. Kondisi peradangan organ yang juga dikenal dengan pediatric inflammatory multisystem syndrome (PIMS) ini umumnya menyerang anak-anak usia sekolah dasar (7-9 tahun) dan terjadi 2-6 minggu setelah anak terinfeksi Covid-19.

Meskipun kondisi ini jarang terjadi, namun hal ini tetap perlu menjadi perhatian orang tua. Pasalnya, jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memperparah kondisi berbagai organ vital tubuh seperti jantung, otak, paru, ginjal, dan saluran cerna. 

Gejala MIS-C pada anak

Dilansir dari Mayo Clinic, MIS-C dikategorikan sebagai sindrom—yaitu kumpulan tanda dan gejala—dan bukan sebagai penyakit yang dapat dengan jelas diketahui penyebab dan faktor risikonya. Gejala MIS-C pada anak dapat berbeda-beda, tergantung di mana terjadinya peradangan. Namun beberapa keluhan yang umum dirasakan anak antara lain:

  • Demam lebih dari 3 hari
  • Mata merah
  • Diare, muntah, nyeri perut
  • Pusing dan sakit kepala (tanda tekanan darah rendah)
  • Nyeri leher
  • Kemerahan di kulit
  • Mata merah

Namun, Anda harus segera membawa anak ke IGD terdekat apabila mereka menunjukkan gejala gawat darurat berikut ini:

  • Sulit bernapas
  • Nyeri atau rasa tertekan di dada
  • Kebingungan
  • Kulit dan kuku berubah menjadi pucat dan membiru atau abu-abu
  • Anak sulit bangun atau tidak bisa terjaga
  • Nyeri perut

Keluhan di atas merupakan jenis keluhan serius yang dapat membahayakan nyawa anak. Untuk itu, jika anak-anak menunjukkan gejala tersebut meskipun dalam keadaan infeksi ringan sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan. 

Penyebab MIS-C pada anak

Hingga saat ini belum dapat diketahui penyebab terjadinya peradangan MIS-C pada anak yang terinfeksi Covid-19. Namun para ahli menduga bahwa MIS-C terjadi karena respon berlebihan dari sistem kekebalan tubuh ketika menghadapi infeksi Covid-19. Hal ini dapat terjadi pada pasien baik yang menunjukkan gejala maupun tidak ketika terinfeksi Covid-19. 

Penanganan MIS-C pada anak

Apabila peradangan segera dideteksi, maka kemungkinan untuk sembuh akan semakin besar. Pasien MIS-C umumnya membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Perawatan akan fokus pada cara mengurangi peradangan pada organ vital yang meradang dan melindunginya dari kerusakan lebih lanjut. Perawatan MIS-C bergantung pada keparahan dan organ mana yang terkena peradangan, namun beberapa perawatan MIS-C yang banyak diberikan pada pasien antara lain: 

  • Intravenous immunoglobulin (IVG), yaitu obat yang berfungsi untuk mengatasi kekurangan antibodi
  • Pemberian obat steroid dan antiradang 
  • Pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi
  • Obat-obatan untuk menormalkan tekanan darah
  • Pemasangan ventilator

Meskipun MIS-C merupakan kasus yang jarang terjadi, namun peradangan ini dapat memicu kondisi kritis yang menyebabkan anak meninggal dunia. Untuk itu, diperlukan deteksi dini dan penanganan sesegera mungkin pada peradangan ini. Lakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat serta berikan vaksinasi sebagai salah satu cara melindungi anak dari bahaya infeksi Covid-19 dan potensi anak mengalami peradangan MIS-C. 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 02:09